GMD News & Updates

Halaman ini berisi tentang berita2 terkini seputar GMD

News / Artikel

Mari Patuhi Aturan Minum Obat

August 6, 2018 oleh Artikel

Bagikan:

Ketika anda sakit, anda membutuhkan obat agar segera sembuh. Dalam memberikan terapi, seorang dokter seharusnya memperhatikan prinsip terapi yang rasional, yakni sesuai kondisi klinis pasien, tepat obat, tepat dosis, tepat durasi, serta waspada terhadap efek samping. Pasien hendaknya mengikuti aturan minum obat yang telah disarankan.

Apa Dampaknya Jika Pasien Tidak Patuh Minum Obat

Ketidakpatuhan minum obat bisa menimbulkan kerugian bagi kesehatan pasien. Kerugian tersebut antara lain penyakit yang diderita tidak kunjung sembuh, semakin parah, maupun mengalami kejadian tidak diinginkan apabila pasien mengonsumsi obat bersamaan dengan makanan, minuman, atau obat lain yang dilarang. Hal tersebut tentu saja akan mengakibatkan proses terapi menjadi tidak efektif serta potensial untuk meningkatkan beban biaya terapi.

Beberapa faktor yang mempengaruhi kepatuhan pasien dalam meminum obat, antara lain:

  1. Motivasi pasien untuk sembuh

motivasi berhubungan dengan kondisi mental pasien. Kondisi mental yang optimal akan mendorong pasien untuk mematuhi aturan minum obat agar segera pulih dari sakit yang dideritanya. Motivasi bisa muncul dari sisi internal pasien ataupun sisi eksternal seperti dukungan dari keluarga atau lingkungan sosial lainnya. Pasien tentu akan merasa senang dan bersemangat jika mendapat perhatian dan dukungan dari orang-orang di sekitarnya.

  1. Tingkat pendidikan dan pengetahuan tentang penyakit dan kesehatan

Pada pasien yang memerlukan terapi obat dalam jangka waktu lama atau pasien yang mendapatkan antibiotika, aturan minum obat harus dipatuhi sesuai anjuran dokter. Pasien seringkali merasa bahwa penyakitnya sudah terkontrol sehingga tidak perlu melanjutkan konsumsi obat. Kasus putus obat antibiotika bisa meningkatkan peluang terjadinya resistensi, sehingga antibiotika tersebut sudah tidak lagi efisien digunakan untuk jenis kuman tertentu di waktu mendatang.

Begitu pula dengan kasus pengobatan penyakit kronis, seperti hipertensi, penyakit jantung koroner, diabetes mellitus, dan lain sebagainya, sebaiknya pasien tidak cepat merasa puas jika kondisi klinisnya membaik atau hasil laboratoriumnya terkontrol karena penyebab penyakit kronis adalah multifaktor sehingga dibutuhkan evaluasi secara rutin.

  1. Kurangnya kepercayaan terhadap efektivitas obat

masih sering didapati bahwa golongan obat tertentu, seperti obat generik, dianggap kurang efektif dalam proses penyembuhan penyakit pasien. Dalam kondisi seperti ini, tenaga medis memiliki peran penting dalam memberikan edukasi kepada pasien bahwa obat generik maupun obat paten memiliki kandungan zat serta cara kerja yang sama.

  1. Rasa takut terhadap efek samping serta ketergantungan

Penting bagi pasien untuk memahami kondisi klinisnya.  Informasi dari tenaga kesehatan berguna untuk mengurangi beban psikologis pasien yang takut terhadap efek samping atau efek ketergantungan terhadap obat tertentu. Banyak pasien yang menganggap bahwa minum obat, terutama untuk obat yang dikonsumsi dalam jangka waktu lama, merupakan beban seumur hidup. Mengubah cara pandang tersebut tentu memerlukan kerja sama dari pihak tenaga medis, pasien, serta lingkungan sosial pasien. Pasien sebaiknya diedukasi bahwa obat adalah sarana pengendali penyakit. Jika terjadi efek samping obat yang dapat mengganggu kualitas hidup pasien secara signifikan sebaiknya segera dikonsultasikan kepada dokter sehingga masalah tersebut cepat teratasi.

  1. Lupa

Ada beberapa cara untuk menanggulangi kasus lupa minum obat, di antaranya:

  1. Memasang alarm di waktu yang sama setiap hari
  2. Menyimpan obat di tempat khusus
  3. Membuat poster kecil yang diletakkan di tempat yang selalu didatangi setiap hari, seperti kaca wastafel, tempat tidur, atau meja kerja
  4. Menyertakan obat di dalam tas yang selalu dibawa saat pergi
  5. Meminta bantuan orang lain (keluarga atau PMO) untuk mengingatkan jadwal minum obat

Banyak upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kepatuhan pasien untuk mengonsumsi obat. Kini perusahaan farmasi berusaha untuk membuat regime pengobatan yang lebih sederhana, sehingga pasien hanya perlu meminum satu jenis obat yang mengandung beberapa zat. Di samping itu juga diperlukan edukasi menyeluruh kepada pasien akan manfaat pengobatan yang sedang dijalani.

Bagikan: