Banyak penelitian dan praktisi kesehatan mengakui bahwa air susu ibu (ASI) adalah makanan alami terbaik untuk bayi. Pemberian ASI eksklusif tanpa makanan tambahan apapun sangat dianjurkan untuk bayi hingga berumur 6 bulan.
Tingkat pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih tergolong rendah, yakni sebesar 42% berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia 2013 lalu .Rendahnya tingkat pemberian ASI eksklusif ini disebabkan oleh banyak faktor. Seperti ASI yang sulit keluar, kesibukan ibu, terpengaruh iklan susu formula, hingga kurangnya pengetahuan ibu tentang manfaat ASI. Berikut manfaat-manfaat ASI bagi ibu, diantaranya :
Mengurangi perdarahan setelah melahirkan dan mencegah anemia.
Dari kajian yang dilakukan pada 9 ribu abstrak lebih, NIEHS menyimpulkan bahwa wanita yang tidak memberikan ASI atau berhenti menyusui lebih awal memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita depresi pasca melahirkan. Pasalnya, menyusui dapat merangsang pelepasan hormon prolaktin dan oksitosin yang berperan dalam relaksasi.Wanita menyusui memiliki kadar oksitosin sebesar 50%, sedangkan wanita yang memberikan susu formula hanya memiliki 8%. Tekanan darah mereka pun lebih rendah saat diajak berbicara tentang masalah pribadi yang membuat mereka tertekan. Oksitosin juga membantu pelepasan ASI dan kontraksi uterus sehingga risiko pendarahan pasca melahirkan lebih rendah.
Membakar kalori lebih banyak.
Menyusui membantu ibu menurunkan berat badannya lebih cepat pasca melahirkan. Diperkirakan ada 500 kalori tambahan yang terbakar setiap harinya saat Anda menyusui. Ibu yang memberikan ASI baik eksklusif maupun tidak mengalami penurunan lingkar pinggul dan berat badan secara signifikan 1 bulan setelah melahirkan dibandingkan ibu yang hanya memberikan susu formula.
Menurunkan risiko kanker.
Penelitian menunjukkan jika menyusui selama 4 hingga 12 bulan diduga dapat menurunkan risiko terkena kanker payudara sebanyak 11%. Jumlah ini meningkat hingga 25% pada ibu yang menyusui selama 24 bulan. Belum diketahui faktor pasti dibalik perlindungan ini, namun diduga karena adanya perubahan struktural di jaringan payudara saat menyusui dan penekanan jumlah estrogen yang diproduksi tubuh oleh laktasi. Penekanan estrogen ini juga diperkirakan terkait dengan penurunan risiko kanker ovarium.
Alat kontrasepsi alami.
Pemberian ASI eksklusif bisa menjadi metode kontrasepsi alami selain sistem kalender. Namun sang ibu harus aktif menyusui selama setidaknya 1 jam sehari selama 6 bulan dan tidak memberikan makanan tambahan apapun. Jika masing-masing periode menyusui berlangsung selama 10 menit, maka ibu harus memberikan ASI sebanyak 6 kali sehari. Saat ibu sering menyusui, tubuh akan memproduksi lebih banyak hormon prolaktin. Hormon ini mampu menekan ovulasi sehingga dapat menunda masa subur.
Praktis dan ekonomis.
Selain komposisinya yang sempurna, asi juga sangat praktis dan ekonomis. Sekarang harga susu formula cenderung terus meningkat, memberi asi dapat mengurangi biaya untuk susu formula yang cukup tinggi. Selain itu asi sangat praktis, ibu tidak perlu repot mencuci dan merebus botol pada masa pemberian asi ekslusif, sehingga bisa menambah waktu istirahat bagi ibu, khususnya di malam hari.
Ungkapan kasih sayang.
Menyusui juga merupakan ungkapan kasih sayang yang nyata dari ibu kepada bayinya. Hubungan batin antara ibu dan bayi akan terjalin erat karena saat menyusui bayi menempel pada tubuh ibu. Bayi bisa mendengarkan detak jantung ibu, merasakan kehangatan sentuhan kulit ibu dan dekapan ibu.